Berjuta manusia terlahir dengan potensi dan bakat berbeda-beda. Ada yang mirip, ada yang beda banget, ada juga yang masih belum tau bakatnya apa sampai sekarang. Bahkan ketika baca ini belum tau potensi dirinya apa, ada yang masih merasa? saya doakan semoga segera menemukannya. Aamiinn
Kalau kita ngomongin tentang nasihat, secara garis besarnya ya menyampaikan kebaikan kepada orang lain yang melakukan kesalahan (merugikan dirinya sendiri, juga orang lain) supaya segera kembali ke jalan yang lebih baik lagi.
Contohnya gini,
Ada orang mabuk, dikasih tahu supaya berhenti karena mabuk itu enggak dibolehin dari segi agama, juga nggak baik buat kesehatan dan kantong.
Ada temen yang nangis berlarut-larut karena ditinggal nikah seseorang yang udah lama disukainya, kemudian dikasih tahu supaya banyak istighfar juga berdoa supaya segera diberi gantinya.
Ya kurang lebih seperti itu ya, definisi nasihat.
Nasihat ini sangat sangat diperlukan, dan bahkan sangat penting untuk saling menasihati satu sama lain dalam kebaikan. Tidak bisa dipungkiri, banyak dari kita bisa semangat lagi menjalani hidup, salah satunya juga karena nasihat dari orang sekitar kita. Iya nggak?
Yang saya pengen bahas di tulisan singkat ini adalah, seni dalam menyampaikan nasihat. Kita ambil dari kisah nabi musa yang ingin menyampaikan nasihat kepada fir’aun. Nasihat untuk enggak usah berlebihan sampek ngaku tuhan, nasihat untuk bertaubat dan beribadah hanya kepada Allah semata.
Allah berfirman:
Ash-Shu’ara’ 26:12
قَالَ رَبِّ إِنِّىٓ أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ
Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh, aku takut mereka akan mendustakan aku,
Ash-Shu’ara’ 26:13
وَيَضِيقُ صَدۡرِى وَلَا يَنطَلِقُ لِسَانِى فَأَرۡسِلۡ إِلَىٰ هَٰرُون
sehingga dadaku terasa sempit dan lidahku tidak lancar, maka utuslah Harun (bersamaku).
Dari dua ayat ini kita belajar bahwa ngerasa takut untuk menyampaikan nasihat untuk hal yang lumrah. Bahkan nasi musa juga awalnya ngerasa nggak yakin, ngerasa takut kalau mereka enggak terima sama status Rasulnya, kemudian minta ditemani nabi harun.
Salah satu seni menyampaikan nasihat, adalah berdoa dulu semoga Allah memudahkan lisan kita untuk menyampaikannya dengan benar. Kemudian, bisa minta temenin seseorang yang kita percaya.
Kalau kita bisa flashback dikit, dulu jaman masih umur 7tahunan pernah gini juga kan? mau main terus temen kita diajak kerumah untuk bantu ijinin ke orangtua kita. iya nggak? hehe..
Jadi dalam menyampaikan nasihat itu, memang banyak seninya. Banyak caranya.
Jangan langsung gampang nyerah gitu aja dengan satu cara, ketika orang lain belum menerima nasihat kita, bisa jadi kita yang salah caranya dan kalaupun kita udah bener, maka coba cara lainnya.
Sama inget, kitanya yang menyampaikan nasihat juga harus lebih sabar dari penerima nasihat. Bukan memukul, tapi merangkul.
Wallahu a’lam