RE-MAKE, Saatnya Menata Ulang Diri
Cetakan pertama : Juli 2023 / Cetakan kedua : September 2024
Tersedia di Gramedia seluruh Indonesia
Hidup kita selalu saja dipenuhi tentang orang lain. Dari bangun tidur, kemudian tangan menggapai ponsel. Tanpa terasa jari mulai scrolling beranda media sosial dan melihat kehidupan orang lain. Dari membuka status WhatsApp, beranda Facebook atau Instagram, dan video YouTube Short. Padahal, hari baru saja dimulai, tapi kita sudah mempersilahkan kecemasan dan rasa minder memenuhi pikiran sepanjang hari. Lalu, timbul perasaan tidak berguna, merasa diri belum punya pencapaian yang dapat membanggakan, dan semakin merasa diri paling sengsara.
Nyatanya, kita melihat kehidupan mereka hanya dari layar ponsel. Betapa pekerjaan mereka yang terlihat menyenangkan dan menjanjikan membuat kita membayangkan dapat berada di posisi yang sama. Mereka bekerja dan kapan saja pergi berekreasi, mereka bisa berfoto di restoran estetis dengan latar belakang laut yang indah, mereview kamar hotel yang instagramable, dan sebagainya. Alih-alih ingin mengumpulkan nyawa setelah bangun tidur, tanpa terasa kita sudah menghabiskan waktu pagi yang begitu berharga untuk orang lain. Untuk orang yang bahkan tidak mengenal kita dan-sebenarnya-hanya kita yang semakin mengenalnya. Sayangnya, hal tersebut membuat kita justru tidak mengenal diri sendiri. Perasaan sakit hati yang kita rasakan seolah-olah semua datang dari orang lain. Mereka mungkin hanya menyayat satu kali namun kita yang membuatnya terasa lebih sakit seperti seratus kali sayatan. begitulah kehidupan kita, selalu dihabiskan untuk memperhatikan, menyalahkan, dan membandingkan diri dengan pencapaian orang lain.
Kita terjerumus dalam sikap tidak bersyukur yang menyebabkan kecewa dan sakit hati. Namun, itu semua bisa diubah. Dimulai dengan melakukan perjalanan untuk mencapai tujuan. Aku menyebutnya sebagai Peta Perjalanan Menata Ulang Diri. Empat langkah penting yang membawa kita pada tujuan baik itu. Empat langkah yang sederhana namun belum tentu kita bisa melewatinya dengan mudah. Empat langkah yang membawa pada makna berarti di balik susah dan senangnya kehidupan.