Ditulis oleh : Dimas Rumekso Putra
21 Juni – 2024
Saya membaca buku ini di awal bulan Mei. Saat pertama saya melihat judulnya di lemari baca, saya tau bahwa saya butuh buku ini untuk memotivasi hari-hari saya dengan pesan-pesan kebaikan dari seorang ulama rabbani, Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah -rahimahullah-.
Alhamdulillah, saya mendapat banyak sekali pesan-pesan yang berbentuk kaidah mulia, faidah agung, dan pasal yang layak untuk diketahui oleh segenap kaum muslimin. Buku ini -dengan pertolongan-Nya- dapat menjadi wasilah untuk kita yang mencari cara untuk meraih bekal kehidupan yang baik di dunia dan akhirat.
3 Insight dari buku
Di pesan-pesan awal, kita akan menyadari bagaimana sangat butuhnya kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Bagaimana tidak?
Lalu, apa yang kita miliki dari urusan kita sedangkan semua urusan kita sangat bergantung kepada Allah?
“Hamba tidak bisa tidak membutuhkanNya sekejap mata sekalipun, sebaliknya hamba membutuhkan Allah selama nafasnya berhembus dalam segala urusan sekecil apa pun, baik lahir maupun batin; ketergantungan hamba kepada Allah sempurna.” (Hal-40)
Insight ini adalah bagian yang paling mengena buat saya dikarenakan di akhir-akhir bukunya, penulis mengingatkan kita lagi tentang pentingnya NIAT.
Penulis menyampaikan bahwa keinginan yang tidak diinginkan karenaNya dan tidak pula berhubungan denganNya, maka keinginan itu kandas dan terputus. Maka, jadikanlah Allah sebagai akhir dari segala keinginan yang kita cari.
Segala apa yang kita cintai tapi bukan karena Allah akan berakhir pada kesengsaraan dan siksaan. Segala amal yang tidak ditunjukkan untuk Allah adalah sia-sia dan batil. Segala hati yang tidak menuju kepada Allah maka dia akan sengsara dan gagal meraih kebahagiaan dan keberuntungannya.
“Tidak ada tujuan yang dicari sesudah Allah, dan tidak ada tujuan yang berakhir sebelum Allah.” (Hal. 146)
Seluruh pesan yang ada pada buku ini sejatinya adalah petunjuk bagi kita yang ingin kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat. Buku ini menyebutkan berbagai sebab-sebab yang akan memberikan kebahagiaan bagi seorang hamba dan sebab-sebab yang akan menyengsarakan hamba tersebut.
Dan inti dari semua itu ada pada kaidah di bawah ini yang menjadi tulisan penutup dari penulis.
“Di antara perkara yang patut diketahui, yaitu bahwa sebab-sebab dicampakkan oleh Allah adalah karena tetapnya jiwa pada keadaannya yang semula, lalu ia ditelantarkan dan dibiarkan, maka sebab-sebab pembiaran tersebut berasal dari jiwa dan pada jiwa. Sedangkan sebab-sebab taufik dan bimbingan Allah berasal dari yang menjadikan jiwa menerima nikmat, maka sebab-sebab taufik adalah dari Allah dan dari karuniaNya.” (Hal. 148)
Imho, buku ini sangat bagus untuk dijadikan sebagai reminder harian. Walhamdulillah atas izin dan pertolongan Allah, saya semakin semangat menjalani hari dan menuntut ilmu agama setelah membaca dan menelaah buku ini. Tanpa sadar, kita menjadi lebih mudah untuk menentukan tujuan hidup kita dan menjalani hidup dengan berlandaskan pesan-pesan emas.
Spesifikasi: