You are currently viewing Minyak Mahal

Minyak Mahal

Minyak dua liter harganya Rp49.500, artinya perliternya kurang lebih 24rb-an. Sebelum minyak semahal ini, perliter itu sekitar 15rb-an. Minyak juga sempet viral banget karena kelangkaan dan kemahalannya. Sebenernya kasus kayak gini uda sering, dan nggak cuman minyak.

Masih inget? waktu BBM naik harga? kondisinya sama juga. Sama sama viral, sama sama ada disemua berita, sama sama ada di obrolan orang sekitar. Daging sapi, cabe, harga sayur, intinya harga makanan pokok itu uda sering naik sebenernya.

Waktu BBM naik, bukannya tetep masih bisa beli? buktinya malah sekarang kendaraan bermotor jumlahnya naik terus. Jalanan makin padet, polusi makin banyak, udara semakin kehilangan kesegarannya.

Bahkan kemungkinan besar, orang orang yang pada kala itu pusing dan keberatan atas kenaikan BBM, sampai sekarang masih punya kendaraan dan siapa tau malah uda update versi yang baru.

Dan nyatanya, semua masih bisa beli BBM.

Tenang, saya enggak akan membahas politik apalagi strategi yang berkaitan. Saya enggak ada ilmu disitu dan disebagian tulisan saya, pernah nulis juga kalau memang enggak interes sama dunia politik. Bukan anti politik ya, tapi memang enggak interes aja.

Ibarat saya enggak suka pete, bukan berarti saya membenci semua orang yang makan pete. Sikap tidak suka dan tidak mendalami suatu hal itu, enggak harus identik dengan membenci.

Keluhan atas kenaikan harga pangan itu menurut saya wajar, apalagi dikalangan ibu-ibu rumah tangga. Sebagian bapak-bapak pun juga sangat wajar kalau mengeluhkan perihal itu, karena artinya pengeluaran jadi makin besar padahal dengan pendapatan yang relatif segitu-segitu aja.

Yang enggak wajar ketika kita sampai sakit takutnya.
Yang enggak wajar ketika kita sampai menghalalkan segala cara
Yang enggak wajar ketika senantiasa menyalahkan pemerintah
Yang enggak wajar ketika takut enggak akan bisa menjalani hidup

Dan yang lebih enggak wajar lagi, ketika sudah tidak percaya lagi tentang konsep rejeki
Bukannya Allah senantiasa menjaga dan nggak pernah memberi ujian diluar batas kemampuan hambanya?

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Al Baqarah ayat terakhir)

Khawatir boleh, sangat boleh malahan.
Tapi cukup khawatir aja, enggak sampe menghilangkan kepercayaan bahwa Rejeki udah aja yang jamin. Kewajiban kita cukup ikhtiar secara All-out. Jadikan kekhawatiran sebagai motivasi supaya lebih semangat kerja.

Mau minyak naik jadi berapa juta, kalau memang Allah takdirkan kita masih hidup di era itu, ya pasti bakalan tetep hidup.

Eh, tapi mahal banget ya kalau sampe satu liter sejuta…..hehehe

Wallahu a’lam

This Post Has One Comment

  1. Anida Ummu Aisyah

    Intinya,semua yang asing itu bakalan terbiasa juga kalau kita udah sering melihat bahkan mungkin kenaikan minyak tidak seberapa asing,akan ada saatnya orang orang terbiasa dengan harga yang segitu lumayan lah, walaupun awalnya gak terhitung bakalan beli,karena kebutuhan pasti dibeli juga,dan akan terbiasa nantinya,ibarat pepatah bilang “sesuatu yang asing itu akan terbiasa jika sudah menjadi kebiasaan”.

Leave a Reply