You are currently viewing Melawan Hawa Nafsu

Melawan Hawa Nafsu

Weekend pengennya rebahan, tapi diluaran sana banyak yang weekend tetep masih masuk kerja seperti hari biasanya.

Weekend pengennya bangun agak siang, tapi diluaran sana ternyata masih banyak yang bangun pagi untuk prepare berangkat kerja seperti hari biasanya

Weekend mau full aja di kasur sambil nonton netflix, tapi ternyata diluaran sana masih banyak yang lebih memilih untuk tetap duduk didepan layar komputer. Bukan untuk nonton netflix, melainkan browsing dan berusaha melamar kerja entah di mana aja.

Nggak dipungkiri, salah satunya adalah karena hawa nafsu manusia yang lebih condong menyeru kepada keburukan. Salah satu buktinya sekarang yang lagi rame tuh, binary option ataupun aplikasi yang semisal. Pengen kaya dengan cara yang instan. Masukin uang kemudian pengennya seketika jadi berlipat lipat ganda. Nggak sedikit lhoh yang kayak gitu, tapi banyak!

Kembali lagi, karena memang hawa nafsu manusia yang lebih condong menyeru kepada keburukan. Kalau kita enggak bisa melawannya dan justru selalu mengiyakan, yaa uda tau sendiri jawabannyakan bakalan jadi kayak gimana..?

Kita harus melawan kecenderungan itu. Kita harus bangkit ketika mayoritas milih enggak ngapa-ngapain.
Kita harus memilih untuk duduk didepan monitor sambil berusaha cari kerjaan, ketimbang rebahan sambil menunggu kabar dari lamaran dari kantor sebagian kantor yang mungkin udah kita apply disitu.

Kita harus jemput bola, ketika yang lainnya menunggu bola itu dateng sendiri. Suatu hal yang enggak pasti kapan datangnya, tapi ketika kita berusaha ya peluangnya jauh jauh jauh lebih besar.

Nafsu kita harus di lawan, karena memang akan selalu condong kepada keburukan. Males misalnya, kan sifat yang buruk. Nggibahin temen yang sukses duluan, itu juga hal yang buruk. Ngerasa diri kita nggak punya sesuatu yang bisa dibanggakan, itu juga suudzon sama Allah.

Allah kan uda pasti kasih yang terbaik buat hambanya. Tinggal kitanya yang harus memaksimalkan

Kita harus melawan nafsu, dengan cara melawaannya dan senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada Allah.

اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْۗ 

Karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. (Yusuf : 53)

—-

Wallahu a’lam

Leave a Reply