You are currently viewing Kesempatan Emas

Kesempatan Emas

Bismillah

Kita terkadang butuh motivasi untuk bergerak mengambil sebuah keputusan. Terkadang kita juga berani melangkah ketika melihat ada jalan yang terbuka. Hasrat untuk tidak melakukannya, seketika bergejolak menjadi semangat baru bagaikan api yang membara. Kesempatan emas, sayang untuk dilewatkan.

Tulisan saya ini terinspirasi dari kejadian hilangnya handphone saya kemarin tanggal 13 april 2022.

Kronologi sederhananya begini. Pagi pukul 08.30 saya pergi ke puskesmas terdekat untuk melakukan vaksinasi booster. Setelah selesai, sekitar pukul 11.00, tiba tiba rasa kantuknya begitu berat. Ya bisa dibilang efek vaksinasi. Seketika saya terlelap dengan kondisi pintu yang terbuka setengah.

Ketika terbangun, saya sadar bahwa handphone saya sudah hilang. Qodarullah

(Bentar, bahasanya kayaknya terlalu kaku. Saya ubah ke yang agak sanskuy aja ya, hehe)

Berusaha nyari lewat google find device, terus sempet minta bantuan tetangga depan rumah yang juga punya kenalan penyidik, tapi sampek pagi ini belum ada info. Intinya saya udah coba ikhtiar, dan juga mengikhlaskan. Pelajaran penting yang saya dapet, malah ngerasa lebih mahal buat saya.

Pertama.

Saya jadi bisa nulis judul ini, haha. Mayoritas dari kita nggak akan menyia-nyiakan kesempatan emas. Kesempatan yang ada kemungkinan besar untuk enggak terulang kedua kalinya. Tapi ternyata enggak semua kesempatan emas itu baik buat kita. Emosi kita seketika bisa bergejolak, dan perasaan kita jadi kurang stabil.

Kita malahan bisa melangkah tanpa memikirkan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi, ngerasanya tergoda hanya karena “Wah kesempatan emas nih!”.

Kita harus coba lawan hawa nafsu, meskipun di depan kita ada “Kesempatan Emas”. Paham kan ya maksudnya?

Contohnya seperti orang yang ambil hp saya, dia tau itu kesempatan emas. Tapi kesempatan emas itu sejatinya enggak baik untuk dirinya. Bisa jadi hanya karena tergiur sesaat, yang bahkan bisa membuatnya menyesal dikemudian hari.

Kejadian ini semakna sama salah ayat favorit saya, yang selalu menenangkan kalo ketemu kejadian kayak gini.

“Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” – Al Baqarah 216



Pencuri itu mengira hal ini baik untuknya, padahal enggak. Dan kitapun juga harus berfikir sebaliknya, mungkin kita mengira ini sangat menjengkelkan. Tapi bisa jadi ini malah yang terbaik buat kita

Kedua.

Kehilangan apa yang kita cintainya, seketika bisa terminimalisir dengan melihat arah yang lain. Saya cuman kehilangan handphone yang mana itu bisa saya usahakan lagi. Pun demikian nominalnya enggak sebesar itu.

Tentunya buat saya sendiri cukup lumayan, tapi ya saya coba melihat ke arah yang lebih luas, masih buanyaaaakk yang jauh lebih parah.

Sekilas juga mikir, dulu para sahabat radhiyallahuanhum ajma’in rasanya kayak gimana ya? ketika harus hijrah dari mekkah ke madinah dengan meninggalkan semua harta dan jabatannya. Wah saya nggak bisa ngerasain sih. Rumah, uang, jabatan, usahanya, dan semuanya yang dimiliki harus ditinggalkan.

Para sahabat radhiyallahuanhum ajma’in memang pantes banget dijamin surga.

Ketiga.

Saya jadi dapet kesempatan emas untuk berdoa. Doa yang punya kemungkinan besar untuk enggak tertolak, sebagaimana dalam hadits.

“Tiga macam doa yang dikabulkan oleh Allah dan tidak ada keraguan di dalamnya yakni dalam hal dikabulkannya doa tersebut, doa orang tua, dua orang yang sedang bepergian dan doa orang yang teraniaya” (HR. Ahmad At-Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah).



Saat kehilangan handphone, saya termasuk orang yang teraniaya atau terdzolimi. Karena seorang muslim yang diambil hartanya secara curang, bisa termasuk muslim yang terdzolimi.

Mungkin ini definisi kesempatan emas yang beneran emas untuk saya. Walhamdulillah

Masih banyak lagi sebenernya pelajaran yang saya dapati. Ketiga hal yang saya tulis baru sebagian aja.
Semoga kita termasuk orang orang yang dimudahkan mengamalkan ilmu yang telah Allah berikan. Semoga kita termasuk orang-orang yang berakal sehingga mendapatkan pelajaran dari setiap kejadian. Aamiinn





This Post Has One Comment

  1. Fani

    Masyaallah… Allah ta’ala yg beri keikhlasan ya mas dan menjaga rasa syukur dalam setiap kondisi sekalipun musibah 🙏🏻 Masyaallah

    Jadi teringat motivasi dari teman, “Allah subhanawata’ala tidak memberikan ujian melebihi kemampuan hambanya”.

    Insyaallah semoga diberikan yg lebih baik dan hikmah dari kondisi ini 🙏🏻

Leave a Reply to Fani Cancel reply