Kalau tiba tiba ada revisi kerjaan yang dadakan, jawabnya gini :
“Kenapa sih nggak bilang dari tadi, emangnya sini enggak ada kerjaan lainnya.”
Kalau tiba tiba jalanan macet, ngerasanya gini :
“ini ada apa sih? nggak biasanya macet jugak, udah yang depan pelan banget lagi jalannya.”
Kalau tiba tiba ibu minta tolong segera belikan pulsa listrik :
“kan masih 10 bu di meteran, masih bisa buat 3 hari ke depan. Beli besok aja.”
Kalau tiba tiba di suruh presentasi :
“Eh, aku belum persiapan apa apa lhoh! nanti banyak salahnya, nggak mau ah!”
Kalau tiba tiba hujan :
“Duh malah hujan, fix lah enggak jadi pergi, nggak ada jas hujan jugak.”
Dan masih banyak contoh lainnya dimana orang yang punya fixed mindset akan selalu menyalahkan keadaan. Di sisi lain maunya perfect dan maunya terlihat selalu punya value tanpa terlihat punya kekurangan. Karena ngerasa harus sempurna, akhirnya yang ketika ada keadaan yang enggak sesuai harapan, yang disalahkan adalah keadaan.
“Salah siapa dadakan.”
“Kan aku enggak minta gini.”
“Hmm bakalan lembur lagi nih pasti.”
Ada yang ngerasa gitu nggak? kalau iya, artinya kamu punya fixed mindset. Dan bakalan susah berkembang, juga cukup sulit berdamai dengan masalah. Ya kan?
Kalau dibilang salah 100 persen, tentunya enggak juga karena bisa jadi ada sifat bawaan yang melekat (tapi bisa diubah). Dan sayangnya, orang yang memiliki fixed mindset beranggapan bahwa “Ya emang aku orangnya gini sih, udah bawaan.” Padahal bisa diubah berjalannya waktu.
Kenapa bisa berubah? karena otak manusia diciptakan untuk bisa terus berkembang selamanya.
Anak bayi jatuh bangun untuk mencoba berjalan sampai akhirnya berhasil. Dan orang dengan fixed mindset, beranggapan bahwa usaha itu percuma. Padahal ketika masih balita, enggak ada ketakutan itu sebenarnya.
Ketika masih balita, pikiran kita belum banyak ter-distruction dengan lingkungan, sehingga bisa berani melakukan apapun tanpa berfikir “Ah yaudah lah, emang aku orangnya gini.”
Fixed mindset bisa jadi terbentuk karena lingkungan, juga informasi yang masih lewat mata dan telingan kita. Bisa jadi dulunya kamu bukan fixed mindet. Bisa jadi dulunya kamu selalu berani melawan tantangan, nggak kayak sekarang yang dikit dikit nyerah dan selalu menyalahkan keadaan.
“Ah ini susah, dahlah aku kayaknya nggak bisa.”
Mungkin kalo kamu termasuk yang fixed mindset, sampe sini kamu bakal muncul pertanyaan :
“Lah terus gimana mas semisal udah terbentuk gitu, masih bisa berubah nggak ya?”
Bisa banget dong, karena Allah berfirman di surah Ar’raad ayat 11
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
“ohh pantesan kok selama ini ngerasa alam enggak bersahabat, kerjaan enggak bersahabat, dan banyak lagi yang nggak bersahabat.”
Faktor dari luar emang berpengaruh, tapi faktor terbesarnya ya salah kita sendiri..
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30)
Dah ya, coba mulai perbaiki mindsetnya supaya enggak jadi fixed mindset. Jangan terus-terusan nyalahin orang lain dan keadaan.
Coba mulai berfikir gimana menyelesaikan masalah, bukan menyalahkan masalah.
“Minta tolong besok selesai bisa yaa, soalnya urgent banget!”
ketimbang jawab : “wah ya nggak bisa lah, mana bisa sehari?”,
mending di jawab : “kayaknya kalo saya sendiri enggak selesai deh, sama nambah orang nggakpapa ya? yang penting selesai kan?”
Wallahu a’lam
—-
Join membership kelas bertumbuh, kamu bisa ikutan sharing rutin setiap pekan bareng saya secara LIVE, dan bisa tanya-tanya langsung. Daftar sekarang juga, klik link di bawah ini
https://bagasraisr.com/membership-bertumbuh/