Siapa yang nggak punya masalah? jawabannya udah jelas enggak ada. Saya yakin semua punya masalah dengan kadar masing masing, sesuai ketetapan Allah juga sesuai kemampuan kita.
Seorang yang gajinyanya 5 juta, tentunya ujiannya berbeda dengan seorang wirausaha yang gajinya 10 milyar.
Seorang pekerja lepas, punya masalah yang mungkin nggak pernah dirasakan oleh seseorang PNS ataupun yang semisal.
Seorang ibu dua anak tanpa bapak, akan merasakan ujian berat seperti gimana cara membiayai sekolah kedua anaknya. Tapi di tempat lain, ada juga seorang ayah 3 anak tanpa ibu, akan sangat kerepotan menyelesaikan urusan rumah tangga meski mampu secara finansial.
Pelajar dan mahasiswa, tentu juga punya masalah masing masing. Semua dari kita pasti enggak akan lepas dari masalah. Karena masalah adalah kehidupan itu sendiri.
Berdamai dengan masalah, adalah cara lain menikmati kehidupan.
Bersahabat dengan masalah, juga suatu kalimat yang harus kita latih bersama.
“Alhamdulilah selasai kerjaannya, lanjut deadline lainnya.”
“Alhamdulillah komplain sama client berjalan lancar, sekarang siap dapet komplain lainnya.”
“Oke saya siap bertemu masalah selanjutnya.”
Kurang lebih kayak gitu sikap kita seharusnya. Kedengeran aneh ya? karena kita terlalu optimis sama yang namanya kehidupan. Ya pastilah semua enggak pengen punya masalah, apalagi masalah yang cukup berat.
Tapi ya masalah adalah kehidupan itu sendiri. Suatu kesatuan yang enggak bisa dipisah menurut saya.
Kita perlu menyiapkan sikap yang tepat, juga ilmu untuk memecahkan permasalahan. Tapi kita bukan mempersiapkan ilmu untuk membuat masalah hilang selamanya dari hidup kita.
Permasalahan kenapa sebagian dari kita sering stress dan galau sampai nangis, karena kita enggak paham ilmu untuk menghadapinya.
وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلَىٰ مَا لَمْ تُحِطْ بِهِۦ خُبْرًا
Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu? (Al Kahfi : 68)
Kalau jaman di sekolah, temen yang malemnya udah belajar buat ulangan matematika hari ini, bakalan lebih santai ngadepin soal-soalnya. Beda banget sama yang enggak pernah tau rumusnya dan enggak pengen tau. Orang kedua ini bakalan banyak galaunya.
Kita hanya sedang berputar dari satu masalah, kemasalah yang lain. Satu selesai, datang lagi lima bahkan sepuluh berikutnya.
Terkadang permasalahan itu hampir sama dengan sebelumnya, jadi kitanya lebih gampang menyelesaikannya. Terkadang juga dateng lebih berat, sehingga kita perlu memperbanyak ilmu lagi untuk menyelesaikannya.
Berdamailah dengan masalah. Karena masalah adalah kehidupan itu sendiri.
Oke malem ini masalahnya selesai, dan saya siap untuk menyelesaikan masalah yang akan datang di hari berikutnya. Perbanyak berdoa supaya Allah mampukan kita, dan perbanyak ilmu tentang masalah yang lagi kita hadapin.
Udah tau kan ilmu yang saya maksud?
Yak betul, Al Qur’an 🙂